Tenang, dalam menentukan harga untuk produk yang kita jual, kita ga akan menggunakan perhitungan matematika rumit seperti yang pernah kita pelajari di sekolah, bisa mendadak migran..hihi. Melainkan kita akan menggunakan hitungan sederhana dan mungkin penjelasannya agak sedikit panjang, I hope you have time to read all the way through.
Determining the price list of the products that sell is the most crucial thing, karena penentuan harga untuk produk yang dijual ini tidak berdiri sendiri tapi ini akan berpengaruh kepada brand dan customer. Perlu diingat, laris atau tidaknya produk yang teman Baleton jual penentunya bukan hanya dari harga yang diberikan tapi dilihat dari strategi marketing yang digunakan.
First thing first, teman Baleton harus menentukan HPP (Harga pokok penjualan) dalam satu periode. HPP ini merupakan perhitungan keseluruhan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan mu untuk nantinya bisa mendapatkan sebuah harga barang ataupun jasa yang akan dijual. Cara menghitung HPP ini adalah Barang tersedia dijual - Persediaan akhir.
Misal :
- Persediaan barang toko bunga di awal sejumlah Rp 20.000.000
- Toko bunga melakukan pembelian dengan biaya sebesar Rp 30.000.000
- Biaya angkut pembelian Rp 1.000.000
- Retur pembelian Rp 2.000.000
- Potongan pembelianRp 2.000.000
- Persediaan barang di toko bunga di akhir Rp 8.000.000
Maka Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah:
Pembelian bersih = (Pembelian+Biaya Angkut)-(Retur Pembelian+Potongan Pembelian)
= (30.000.000 + 1.000.000)-(Rp 2.000.000+Rp 2.000.000)
= 27.000.000
Barang tersedia dijual = Persediaan awal+Pembelian bersih
= 20.000.000 + 27.000.000
= Rp 47.000.000
Harga Pokok Penjualan (HPP) = Barang tersedia dijual-Persediaan akhir
= 47.000.000- 8.000.000
= 39.000.000 (ini adalah harga HPP yang harus dikeluarkan dalam satu periode)
Nah, untuk menentukan harga jual teman Baleton bisa menggunakan beberapa cara ini:
Harga Markup
Pada cara ini, teman Baleton dapat menetapkan harga sesuai dengan keuntungan yang diharapkan dan biasanya metode ini yang paling sering digunakan.
Rumus:
Harga Jual = Modal + (Modal x Markup)
Misalnya, teman Baleton menjual flower bouquet dengan modal awal 200 ribu, harga markup produk yang akan dijual sebesar 20% (keuntungan) berarti harga jualnya menjadi:
Harga Jual = 200.000 + (200.000 x 20%) = 240.000
Nah, 240rb ini yang akan menjadi harga jual dari produk teman Baleton
Harga Margin
Dalam menggunakan cara ini, teman Baleton harus terlebih dahulu menentukan perkiraan harga jual dari produk kamu. Dengan rumus ini nantinya teman Baleton bisa mengetahui apakah harga jual yang telah kamu tetapkan akan terlalu murah atau mahal. Hal ini dilakukan agar tetap bisa bersaing secara baik dipasaran dengan kompetitor.
Rumus:
Margin = (Harga jual - Harga modal) : Harga jual
Misal, teman Baleton menjual flower bouquet dengan perkiraan harga jualnya 240 ribu. Biaya yang dibutuhkan untuk membuat satu bouquet adalah 200 ribu. Jadi margin yang bisa teman Baleton dapatkan adalah:
Margin = (240.000-200.000) : 240.000 = 0.16 atau 16%
Perhitungan ini bisa teman Baleton gunakan untuk menentukan seberapa besar persentase profit atau keuntungan dari setiap produk yang kamu jual. Persentase profit 16% ini dari setiap flower bouquet yang terjual masih bisa dikatakan dalam batas wajar dan besar kemungkinan teman Baletion masih bisa menaikan marginnya karena umumnya batas kewajaran dari sebuah profit sebesar 50% dari harga modal.
Harga Bundling
Kalau teman Baleton ingat, Baleton Flowerchef pernah menjual bundle graduation bouquet se-harga 499 ribu untuk 2 bouquet, jika graduation bouquet ini hanya dibeli 1 bouquet saja harganya menjadi 350 ribu. Ini lah yang disebut harga bundling. Jika menggunakan cara ini teman Baleton akan mendapatkan keuntungan yang lebih sedikit tetapi teman Baleton akan menjual produk yang lebih banyak.
Seperti yang dilakukan Baleton diatas, customer akan lebih tertarik dengan harga bundling, karena bisa menguntungkan mereka sebesar 201 ribu. Cara ini juga bisa digunakan untuk masuk ke dalam strategi pemasaran yang nantinya teman Baleton gunakan.
Harga Variable
Harga variable ini merupakan biaya yang bervariasi karena tergantung dari jumlah barang dan jasa yang dibutuhkan dalam memproduksi barang. This price might rise or fall depending on the volume of manufacturing, semakin sedikit barang yang dijual semakin rendah juga biaya variabel-nya. Umumnya lini bisnis manapun pasti menggunakan biaya variabel yang harus dibayarkan dan setiap perusahaan akan berbeda-beda biaya yang harus dibayarkan tergantung dari apa yang dihasilkan.
Biasanya biaya variabel yang harus teman Baleton tanggung seperti, tenaga kerja yang dibutuhkan untuk memproduksi bunga, bahan baku yang dibutuhkan dalam membuat rangkaian, biaya pengiriman, biaya marketing dan masih banyak lagi.
Contoh kasus: teman Baleton memiliki toko bunga yang menjual berbagai rangkaian bunga seperti hand bouquet, vas dan standing bouquet. Dalam satu bulan kamu memproduksi 100 rangkaian bunga. Ketika memproduksi rangkaian ini kamu memerlukan jasa merangkai, layanan antar, biaya pemasaran dll sebesar 10 juta, berarti biaya variabel per unitnya yang harus teman Baleton keluarkan adalah
Biaya variabel per unit = Total biaya variabel / Jumlah unit yang diproduksi
10.000.000 : 100 = 100.000
Jadi 100.000 adalah jumlah biaya variabel per unit.
Berarti harga jual 1 bouquet yang kamu jual adalah:
Modal awal + biaya variable + markup
150.000 + 100.000 + 15% = 375.000 (harga dari 1 bouquet bunga yang dijual)
Semua cara di atas bisa teman Baleton gunakan. Dalam penetapan harga juga ada faktor lainnya yang berpengaruh misalnya dapat diukur dari harga pasaran, harga yang ditawarkan oleh kompetitor dengan harga produk yang kamu jual, apakah dapat bersaing dan tetap mendapatkan keuntungan atau tidak. Harga-harga yang sudah kamu tetapkan juga bisa sewaktu-waktu berubah sesuai dengan modal bahan baku yang kamu beli di pasaran dan ini tentunya perlu diperhatikan.